Kupang,radantt.com,Sebanyak 63 Kepala Keluarga di Desa Lilmus Kecamatan Amfoang Utara Kabupaten Kupang Tinggal Dirumah Daun,Warga mengaku tidak pernah tersentuh Bantuan perumahan dari kabupaten dalam program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari Kementrian perumahan Republik Indonesia.
Pantauan media ini,Selasa,15 Juli 2025 di 3 dusun yang ada di Desa Lilmus terdapat sebagian besar rumah tidak layak beralaskan tanah,berdinding pelepah lontar dan beratap daun.
Beberapa kepala keluarga yang diwawancarai media ini mengaku tidak pernah tau ada bantuan perumahan dari pemerintah kabupaten maupun propinsi termasuk dari kementrian perumahan.
Paulus Tasuab,warga RT 01/Rw 01 Dusun 1,salah satu kepala keluarga dengan kondisi Rumah beralaskan tanah dan beratap daun berharap ada bantuan pemerintah untuk membantu memperbaiki rumahnya.
“Selama saya hidup saya tidak pernah tau ada bantuan perumahan”Ujar Tasuab.
Sementara Kepala Desa Lilmus,Eklopas Thakis ketika dikonfirmasi mengenai banyaknya rumah tidak layak alias reot diwilayahnya mengaku ada 63 unit rumah darurat atau rumah daun dari total 200 kepala keluarga warga desa Lilmus.
Ia mengaku pemerintah desa sudah membangun 15 unit rumah layak huni bagi masyarakat ditahun 2019 hingga tahun 2023 yang bersumber dari dana desa.
Namun akibat adanya perubahan regulasi yang membatasi soal anggaran dana desa untuk bantuan rumah maksimal.Rp.10 Juta maka pemdes tidak anggarkan lagi.
“Sejak tahun 2019 hingga 2023,kita dari pemerintah desa sudah anggarkan dana desa untuk pembangunan rumah layak huni sebesar Rp.65 juta perunit rumah.Ditahun 2024 dan 2025 kita tidak anggarkan lagi karena pagu untuk bantuan rumah dibatasi maksimal Rp.10 juta.maka kita tidak anggarkan lagi mengingat warga yang akan dibantu tidak mampu swadaya”Urai Kades Lilmus.
Menurut Kades,Sejak dirinya memimpin dari tahun 2012 hingga saat ini,warga desa Lilmus tidak pernah mendapatkan bantuan perumahan dari kabupaten Kupang,propinsi maupun kementrian perumahan.
“Memang saya pernah dengar ada bantuan perumahan swadaya tetapi desa Lilmus tidak pernah kebagian.kami juga tidak tau kenapa desa lain dapat kami tidak dapat”Ungkap Eklopas.
Dirinya berharap jika masih ada program bantuan perumahan,63 kepala keluarga warga Lilmus yang tergolong rumah darurat bisa menjadi bagian dari penerima bantuan tersebut.
