Pemdes Kuimasi Apresiasi Safari Dari Desa Ke Desa Direktur Dan Dewas PDAM Tirta Lontar

Kupang,radarntt.com,Pemerintah Desa Kuimasi Kecamatan Fatuleu Kabupaten Kupang memberikan apresiasi kepada direktur dan dewan pengawas PDAM Tirta Lontar dalam safari dari desa ke desa memastikan pelayanan air bersih bagi warga kabupaten kupang.

Bagi Pemdes Kuimasi,Kedatangan ini menjawab satu suara lirih yang selama ini nyaris tak terdengar: jeritan masyarakat desa yang telah lama bergumul dengan keterbatasan air bersih.

Bagi masyarakat Kuimasi, air bersih bukan hanya soal fasilitas—melainkan harapan yang terus mereka doakan. Dalam kehidupan desa yang sederhana, air menjadi denyut utama bagi segala aktivitas: dari memasak, mencuci, hingga melayani kesehatan dan pendidikan. Ketika air tak mengalir, kehidupan seakan terhenti sejenak.

Di tengah kesunyian yang selama ini membungkam, akhirnya harapan itu hadir. Kepala Desa Kuimasi, Maksen Lifu, menyampaikan rasa terima kasih yang begitu tulus. Dengan suara terdengar serius, ia mengatakan:

“Kami pemerintah desa Kuimasi menyampaikan terima kasih kepada Bapak Dirut PDAM Tirta Lontar, Dewan Pengawas, Camat Fatuleu, dan seluruh rombongan yang hari ini telah hadir langsung melihat kondisi kami. Kebutuhan air minum masyarakat kami, fasilitas umum seperti Puskesmas, sekolah, dan kantor desa sangat mendesak. Hari ini kami merasa didengarkan.”

Dalam teori pembangunan wilayah, air bersih adalah indikator paling mendasar dari keadilan sosial. Ketika desa seperti Kuimasi mendapatkan perhatian dan solusi nyata, maka keadilan tidak lagi menjadi wacana, melainkan kenyataan yang hidup.

Kunjungan ini tidak hanya menyentuh sisi administratif. Ia menyentuh sisi kemanusiaan yang seringkali terlupakan. Sebab, bagi masyarakat desa, kehadiran langsung pemerintah—melihat, mendengar, dan merasakan sendiri—lebih berarti dari seribu laporan tertulis.

“pembangunan Indonesia dari pinggiran” menemukan jiwanya. Ketika pemimpin bersedia menapaki jalan setapak desa, maka kepercayaan rakyat tumbuh bukan karena slogan, tetapi karena empati yang hadir.

Kepala Desa Maksen Lifu juga menyampaikan rasa hormatnya kepada para pemimpin daerah yang memungkinkan sinergi ini terjadi. Ia menyebut nama Bupati Kupang dan Wakil Bupati Kupang sebagai bagian dari upaya nyata yang selama ini mendukung kerja-kerja teknis lintas sektor.

“Kami tahu bahwa banyak desa lain juga punya kebutuhan. Tapi hari ini, kami melihat bahwa pemerintah tidak melupakan kami. Ini bukan hanya soal air, ini soal keadilan bagi warga desa,” ujarnya menyentuh.

Kunjungan ini meninggalkan pesan mendalam: pelayanan publik harus menyentuh yang paling dasar, di tempat yang paling jauh, untuk orang-orang yang paling membutuhkan. Dari desa bernama Kuimasi, kita belajar bahwa air bersih bukanlah kemewahan, melainkan hak hidup yang tak bisa ditawar.

Dalam sudut pandang yang ada, ini adalah bentuk nyata dari public accountability dan social responsiveness dalam tata kelola air minum di daerah. Bukan hanya menyelesaikan masalah, tetapi juga mengembalikan martabat

Hari itu, di tengah kabut dan semilir angin Fatuleu, rombongan pemerintah berdiri bersama masyarakat. Tidak ada sekat, tidak ada jarak. Hanya ada kepedulian yang meluruhkan semua protokol, menyisakan satu pesan kuat: pemimpin hadir ketika rakyat paling membutuhkan.Karena ketika air mengalir, harapan pun hidup kembali — dari desa, untuk masa depan.

Penulis: KnzoEditor: Redaksi